Di Malang ada stan kentang goreng yang sangat laris. Pada kertas jadwal kerja yang ditempel di tiang beton, ada 9 orang yang bertugas secara bergiliran. Setiap harinya ada 5 orang bahkan mencapai 7 orang yang bekerja di stan tersebut!!! Salah seorang menjadi kasir. Yang lain terlihat menggoreng kentang, ada yang mencampur bumbu, ada yang mencatat pesanan dan lainnya. Satu orang terlihat diam saja sambil mengawasi pekerjaan yang lain dan sesekali mencatat.
Kejadian tersebut terlihat biasa-biasa saja jika terjadi di sebuah stan yang besar. Tetapi stan tersebut hanya berukuran kira-kira 1,5×2m saja. Bagian dalam terlihat hanya muat diisi oleh 3 orang. Itu pun membuat stan jadi terlihat penuh sesak.
Ada beberapa hal yang dapat diamati dalam kasus ini:
- Lokasi menjadi poin penting. Ada sekitar 3-4 stan lain di pusat makanan tersebut yang menjajakan kentang goreng. Tapi jelas terlihat bahwa stan yang satu ini jauh lebih ramai dibanding stan lain. Pada jam-jam tertentu pembeli harus rela menunggu sampai 1 jam untuk bisa menikmati pesanannya.
- Pegawai yang bekerja dalam stan sempit seperti itu minimal berjumlah 5 orang pada waktu bersamaan. Bayangkan berapa omset yang dihasilkan setiap harinya?
- Harga kentang goreng yang disajikan bukan yang termurah di tempat itu. Ada stan lain yang sepi pembeli memasang harga yang lebih murah secara signifikan.
- Stan yang ramai membuat pembeli berdatangan bahkan cenderung untuk tidak membandingkan dengan rasa kentang goreng yang ditawarkan oleh stan lain.
- Stan laris tersebut hanya fokus menjual kentang goreng dengan berbagai variasi jenis kentang, bahan bumbu dan olahannya.
Sumber :
http://www.kreativitas.net/kentang-goreng-terlaris.html
0 comments:
Post a Comment