BannerFans.com

Friday, February 5, 2010

INGIN MEMULAI USAHA BUTIK DI PERUMAHAN BARU

Oleh: Mike Rini


Wieka --- Jakarta

Mbak Mike, saya saya seorang ibu rumah tangga berputri satu. Usia saya 29 tahun. Saya, suami dan putri kami tinggal di sebuah rumah KPR BTN tipe 47, di sebuah kompleks perumahan di daerah Karawaci yang tergolong masih baru. Karena itu, di samping kiri-kanan-depan-belakang rumah kami belum terlalu banyak rumah dan kami belum terlalu banyak memiliki tetangga.
Waktu belum memiliki anak, saya sempat bekerja selama 3 tahun di sebuah perusahaan swasta. Setelah si kecil lahir, saya memutuskan untuk tinggal di rumah untuk mencurahkan perhatian padanya, karena kami tidak memiliki pembantu atau baby sitter (karena kondisi keuangan kami juga yang tidak memungkinkan kami untuk 'menghambur-hamburkan' uang untuk menyewa baby sitter & pembantu). Karena sudah terbiasa bekerja dan memiliki penghasilan sendiri, saya tidak terlalu betah harus bergantung pada suami setiap bulan. Nah, karena itu saya berpikiran untuk membuka sebuah usaha butik yang bisa membuat saya mendapatkan penghasilan sendiri, sekaligus bisa saya kerjakan dari rumah sambil mengasuh si kecil.
Usaha yang terpikir oleh saya adalah sebagai berikut: karena saya bisa menjahit, dan saya cukup senang mendesain pakaian, saya ingin (dengan didukung oleh suami) membuka butik busana muslim. Tapi saya masih ragu, dengan kondisi perumahan tempat saya tinggal yang cenderung masih 'sepi' tetangga, bagaimana nanti saya 'memasarkan' produk saya.
Jadi pertanyaan saya pada dasarnya begini (hehehe, panjang ya sebelum sampai ke tujuan? :D)
  1. Apa saja ya langkah-langkah yang harus saya ambil sebelum memulai usaha butik saya itu? Apa perlu saya belajar seluk beluk mengenai fashion/ mode dulu (karena kegemaran saya mendesain baju itu tidak pernah disalurkan pada sekolah mode manapun, dan pada akhirnya saya memang kurang mengerti mengenai bahan, kain, dlsb).
  2. Dengan kondisi perumahan saya yang termasuk 'masih miskin tetangga', cara pemasaran/ promosi yang kira-kiar bisa saya terapkan? Karena semula saya terpikirnya bisa menyebarkan brosur ke rumah-rumah yang satu perumahan dengan saya.
Hmmm, begitu saja dulu pertanyaan saya. Kalau ada tambahan pertanyaan, nanti saya sambung lagi ya, Mbak. :)



Jawaban:
Halo Ibu Wieka, apa kabar? Senang berkenalan dengan Anda.
Saya setuju dengan sikap Anda yang tidak ingin tergantung pada penghasilan suami, dan memang sudah saatnya kita semakin menyadari bahwa karena kebutuhan hidup semakin meningkat bahkan lebih cepat daripada kenaikan pendapatan kita, maka kita tidak boleh bergantung pada satu income saja. Dan karena kondisi Anda yang perlu meluangkan banyak waktu di rumah untuk mengurus keluarga terutama si kecil, maka saya kira keputusan untuk memulai bisnis dirumah sendiri sangat tepat. Kebetulan sekali bahwa Anda memang mempunyai bakat dan hobi mendesain ditambah keahlian menjahit. Sekarang bagaimana Anda kembali mengasah keahlian tersebut dan mempromosikannya sehingga bisa menjadi bisnis yang menguntungkan.
Langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah mempersiapkan mental Anda sebagai seorang self employed atau pekerja mandiri. Mengapa? Karena awalnya Anda hanya akan menjual keahlian Anda seorang diri dan belum memiliki anak buah. Menjadi seorang pekerja mandiri tidak sama dengan bekerja sebagai karyawan. Sebagai karyawan, Anda sudah pasti menerima sejumlah gaji yang besarnya tetap tiap bulan. Sebagai pekerja mandiri, maka besar kecilnya penghasilan Anda sangat tergantung dari seberapa banyak orang yang memakai jasa Anda; semakin banyak semakin besar penghasilannya. Karena itu dibutuhkan kemauan kuat dan kerja keras serta semangat yang pantang menyerah terutama untuk mengatasi rasa malu dan takut gagal serta malas, karena Anda adalah bos dari diri Anda sendiri.
Langkah ke dua adalah mempersiapkan keahlian Anda kembali agar cukup berkualitas untuk ditawarkan kepada tetangga Anda. Anda tidak perlu harus sekolah mode terlebih dahulu, karena akan memakan biaya dan waktu. Padahal Anda masih harus menjaga si kecil dan tetap berhemat. Namun kembali mengikuti kursus menjahit atau yang lain yang mendukung bisnis Anda, yang bisa diambil dalam waktu singkat dan biayanya murah saja. Selain menambah keahlian Anda, dan meng-update pengetahuan Anda terhadap tren mode yang sedang in saat ini, serta belajar seluk beluk dunia fashion. Dalam tempat kursus tentunya Anda juga bisa sambil menambah relasi bisnis, berbagi pengetahuan dan menimba ilmu terutama dari mereka yang sudah lebih berpengalaman membuka butik.
Mengenai strategi pemasarannya maka sebaiknya Anda melakukan riset terlebih dahulu terhadap kebutuhan fashion di lingkungan Anda. Jika memang di lingkungan Anda seringkali diadakan acara pengajian, maka mengkhususkan diri pada busana muslim cukup tepat. Namun jika permintaan busana muslim tidak begitu besar, sebaiknya jasa menjahit yang Anda tawarkan harus lebih bervariasi, misalnya Anda juga menawarkan jasa menjahit busana pria, wanita dan anak-anak. Rajin mengikuti berbagai kegiatan yang diadakan lingkungan seperti arisan dan olahraga, juga bisa menjadi ajang promosi bisnis yang ampuh. Anda juga bisa menawarkan jasa layanan ke rumah-rumah, dimana orang yang ingin memakai jasa Anda bisa memanggil Anda langsung kerumah, dan hasilnya juga bisa diantar ke rumah, sehingga para langganan lebih puas karena layanan ekstra ini.
Selamat berbisnis dan sukses untuk anda.
Salam,
Mike Rini
Perencana Keuangan

Sumber
Artikel Terkait

0 comments:

.

Selamat datang di Blog Informasi Peluang Bisnis Kami. Semoga informasi yang kami berikan bermanfaat untuk Anda. Terima Kasih
 
Informasi Peluang Bisnis Copyright © 2009 Informasi Peluang Bisnis